JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah bergerak cepat memastikan kembali kepercayaan pasar internasional terhadap produk perikanan Tanah Air. Langkah ini dilakukan setelah ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) sempat terhenti akibat temuan paparan radioaktif di wilayah Cikande, Banten.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini mempercepat proses sertifikasi keamanan produk laut agar ekspor kembali berjalan normal.
Ekspor Udang ke AS Tersendat Imbas Temuan Radioaktif
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa penghentian sementara ekspor udang ke AS terjadi karena adanya kekhawatiran terhadap potensi paparan radioaktif. Temuan tersebut diduga berasal dari bahan scrap baja impor yang terdeteksi mengandung unsur cesium di salah satu fasilitas industri peleburan di kawasan Cikande.
“Kemarin berhentilah ekspor udang ke AS, sampai kemudian yang ke depan ini sekarang numpuk. Kita harus yakinkan dulu bahwa seluruh yang ada ini aman, karena bagaimanapun udang kita cukup bagus di Amerika,” ujar Trenggono saat ditemui di sela Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Trenggono tidak menampik bahwa penghentian sementara ini mempengaruhi kinerja ekspor udang nasional. Meski demikian, ia menilai situasi ini hanya bersifat sementara dan dapat segera diatasi setelah proses pemeriksaan serta sertifikasi keamanan selesai dilakukan.
“Ya itu dampaknya karena kemarin ditemukan ada paparan radioaktif di daerah Cikande sebetulnya, karena di situ kan ada pabrik peleburan baja dan itu ditemukan scrap yang berasal dari impor itu ada kandungan cesium,” jelasnya.
Langkah Cepat KKP Pulihkan Kepercayaan Pasar Internasional
Menanggapi situasi tersebut, KKP segera mengambil langkah cepat dengan melakukan peningkatan sistem pengujian dan sertifikasi keamanan radioaktif terhadap produk seafood Indonesia, termasuk udang. Menurut Trenggono, proses sertifikasi ini akan dipercepat seiring dengan tersedianya peralatan laboratorium yang lengkap.
“Kalau peralatannya lengkap, semestinya cepat, apalagi itu dimiliki oleh UPI (Unit Pengolahan Ikan) sendiri. Mudah-mudahan November sudah bisa kirim lagi ke AS,” tuturnya optimistis.
KKP kini juga telah resmi ditunjuk sebagai otoritas berwenang dalam memberikan sertifikasi keamanan radioaktif bagi produk perikanan yang akan diekspor ke Amerika Serikat. Sebelumnya, sektor perikanan Indonesia belum memiliki mekanisme khusus untuk sertifikasi radioaktif. Namun, setelah adanya insiden Cikande, KKP memperkuat sistemnya agar ekspor tetap memenuhi standar keamanan global.
Trenggono menegaskan, upaya percepatan ini menjadi penting agar produk-produk laut Indonesia tidak kehilangan daya saing di pasar internasional. “Kita harus jaga kepercayaan itu. Amerika itu salah satu pasar terbesar kita, jadi harus benar-benar kita pastikan tidak ada lagi masalah,” ujarnya.
Pembangunan Laboratorium Radioaktif Digenjot pada 2026
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, KKP berencana membangun laboratorium pengujian radioaktif pada tahun 2026. Laboratorium ini akan digunakan untuk menguji keamanan seluruh produk perikanan, baik untuk keperluan ekspor maupun distribusi di pasar domestik.
Dengan adanya fasilitas tersebut, pemerintah berharap proses sertifikasi dapat dilakukan lebih cepat dan terstandar, tanpa harus bergantung pada lembaga luar negeri. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga ketelusuran dan keamanan produk perikanan nasional.
Selain memperkuat infrastruktur pengujian, KKP juga menjalin komunikasi intensif dengan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, otoritas pengawas obat dan makanan di Negeri Paman Sam. Kerja sama ini mencakup sinkronisasi standar laboratorium dan prosedur sertifikasi yang diakui secara resmi oleh pemerintah AS.
Trenggono menyebut koordinasi dengan FDA menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa produk udang dan seafood Indonesia tetap diterima di pasar global tanpa hambatan regulasi. “Kita ingin semua prosesnya transparan dan sesuai dengan standar mereka, supaya tidak ada lagi kekhawatiran di kemudian hari,” katanya.
Optimisme Pemulihan Ekspor dan Penguatan Sistem Keamanan
Meski sempat tersendat, pemerintah optimistis ekspor udang ke Amerika Serikat dapat segera pulih. Trenggono menyampaikan bahwa produk udang Indonesia tetap memiliki reputasi baik di pasar internasional, karena dikenal berkualitas dan diproduksi dengan standar tinggi.
Upaya percepatan sertifikasi dan penguatan sistem keamanan menjadi kunci utama dalam memulihkan kepercayaan mitra dagang luar negeri. “Begitu alat dan sistemnya lengkap, saya yakin pengiriman bisa kembali normal. Kita harus yakinkan mitra dagang bahwa produk kita aman,” ungkap Trenggono.
Kasus ini menjadi momentum bagi KKP untuk memperkuat ketahanan sistem mutu dan keamanan pangan sektor perikanan nasional. Pemerintah ingin memastikan setiap produk yang keluar dari Indonesia memenuhi standar internasional—tidak hanya untuk menghindari insiden serupa, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing industri perikanan di pasar global.
Trenggono menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil KKP bukan hanya bersifat reaktif terhadap insiden Cikande, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi tata kelola perikanan nasional yang lebih modern dan berorientasi pada keamanan pangan.
Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah berharap Indonesia dapat terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir udang terbesar di dunia, sekaligus memperkuat reputasi sebagai negara penghasil produk laut yang aman, sehat, dan berkualitas tinggi.