Mutuagung Fokus Kembangkan Layanan Hijau, Halal, dan Digital

Kamis, 30 Oktober 2025 | 14:37:53 WIB
Mutuagung Fokus Kembangkan Layanan Hijau, Halal, dan Digital

JAKARTA - Transformasi industri pengujian, inspeksi, dan sertifikasi (Testing, Inspection & Certification/TIC) tengah mengarah pada era baru yang berorientasi pada keberlanjutan. 

Melihat potensi besar ini, PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) mempersiapkan strategi jangka menengah untuk memperluas peran dan memperkuat posisinya di sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi, terutama di bidang ekonomi hijau, halal, dan digital.

Direktur Eksekutif Corporate Secretary MUTU, Affan Nurachman, mengatakan perusahaan kini mengintegrasikan tiga pilar utama — ekonomi hijau, ekonomi syariah, dan ekonomi digital — dalam seluruh layanan dan strategi pengembangan bisnisnya.

“Dengan strategi tersebut, MUTU memposisikan diri sebagai lembaga penilai kesesuaian yang tidak hanya tumbuh secara berkelanjutan, tetapi juga relevan dengan arah kebijakan ekonomi hijau, syariah, dan digital,” ujarnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga daya saing MUTU di tengah meningkatnya kebutuhan sertifikasi berstandar tinggi dan transisi menuju praktik bisnis berkelanjutan di berbagai sektor.

Ekspansi Bisnis dan Penguatan Ekosistem TIC

Tahun 2025 menjadi periode penting bagi MUTU untuk memperluas cakupan layanan serta memperkuat basis operasionalnya. Affan memaparkan bahwa roadmap ekspansi jangka menengah MUTU dibangun melalui tiga tahapan strategis.

Tahap pertama adalah memperkuat ekosistem bisnis dengan mengintegrasikan entitas pendukung seperti laboratorium, sertifikasi, dan inspeksi. Tahap kedua mencakup transformasi bisnis, khususnya pada sektor biomassa, biofuel, dan carbon business — yang menjadi bagian dari dukungan MUTU terhadap transisi energi hijau nasional.

Tahap ketiga adalah ekspansi layanan berbasis lisensi, termasuk halal, impor, dan migas, yang diperluas bersamaan dengan pengembangan wilayah operasional dan laboratorium baru.
Salah satu langkah nyatanya adalah pembukaan laboratorium lingkungan di Banjarbaru pada awal 2025, yang menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan dan peningkatan kapabilitas perusahaan.

Selain itu, MUTU juga meluncurkan layanan inspeksi migas, yang kini mulai memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan. “Kombinasi dari strategi tersebut akan menopang target jangka panjang MUTU untuk bisa tumbuh di atas rata-rata industri TIC secara Compound Annual Growth Rate (CAGR),” tambah Affan.

Performa Keuangan Positif di Tengah Tantangan Operasional

Secara kinerja, MUTU menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang solid di tengah dinamika ekonomi global. Hingga kuartal III-2025, pendapatan perusahaan meningkat 10,64% year on year (yoy), dari Rp 200,35 miliar menjadi Rp 221,68 miliar.
Segmen pengujian laboratorium masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 39,17%, tumbuh 17,25% (yoy) menjadi Rp 86,84 miliar.

Sektor surveyor dan inspeksi teknis juga tumbuh 13,22% (yoy) menjadi Rp 67,72 miliar, sedangkan sertifikasi produk naik tipis 0,96% menjadi Rp 67,11 miliar.

Direktur Keuangan dan SDM MUTU, Sumarna, menjelaskan peningkatan pendapatan tersebut didorong oleh melonjaknya aktivitas di layanan sertifikasi, inspeksi, dan pengujian di berbagai sektor seperti energi, manufaktur, dan pertanian.

“Peningkatan aktivitas terjadi di berbagai sektor seperti energi, industri manufaktur, dan pertanian,” ungkap Sumarna.

Dari sisi profitabilitas, laba kotor MUTU naik 6,05% (yoy) dari Rp 88,47 miliar menjadi Rp 93,83 miliar. Namun, kenaikan beban usaha menyebabkan laba usaha menurun 3,70% (yoy) menjadi Rp 24,94 miliar.

Sementara itu, laba bersih hingga kuartal III-2025 tercatat Rp 13,72 miliar, turun 28,20% dibandingkan Rp 19,11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, laba bersih kuartal berjalan masih tumbuh sekitar 1,3% dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Perolehan laba bersih kami tetap tumbuh di tengah tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas,” ujar Sumarna.

Fondasi Keuangan Kuat dan Fokus pada Ekspansi Hijau-Digital

MUTU menunjukkan kinerja keuangan yang sehat dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) di level 0,38 kali, mencerminkan struktur permodalan yang konservatif dan ruang yang cukup luas untuk ekspansi ke depan.
EBITDA perusahaan juga tumbuh lebih dari 30% (yoy) dari Rp 30,2 miliar menjadi sekitar Rp 40 miliar — peningkatan yang menunjukkan efisiensi biaya dan produktivitas yang membaik.

Sumarna menegaskan bahwa MUTU akan terus memperkuat perannya sebagai lembaga sertifikasi dan pengujian terpercaya, khususnya dalam mendukung ekosistem green industry dan perdagangan karbon di Indonesia.

“Dengan fondasi keuangan yang kuat, kami siap memperluas jangkauan layanan, termasuk mendukung ekosistem perdagangan karbon dan green industry di Indonesia,” jelasnya.

Menyongsong akhir tahun 2025, MUTU menargetkan pertumbuhan pendapatan dobel digit, dengan fokus pada digitalisasi layanan serta penguatan kapasitas laboratorium di sektor energi dan lingkungan.

“MUTU terus memperkuat investasi pada pengembangan laboratorium baru dan fasilitas TIC di berbagai wilayah Indonesia untuk memperluas kapasitas layanan,” tandas Sumarna.

MUTU Siap Jadi Pemain Kunci di Era Ekonomi Berkelanjutan

Dengan arah strategis yang berfokus pada industri hijau, halal, dan digital, MUTU tidak hanya berupaya memperluas bisnisnya, tetapi juga memperkuat peran pentingnya dalam mendukung kebijakan nasional menuju ekonomi berkelanjutan.

Integrasi teknologi, inovasi layanan, dan ekspansi operasional diharapkan menjadikan MUTU sebagai lembaga TIC yang mampu bersaing di tingkat global, sekaligus menjadi mitra terpercaya bagi sektor industri yang tengah bertransformasi menuju energi bersih dan efisiensi berkelanjutan.

Terkini

Cara Menghapus Akun EasyCash, Mudah dan Cepat

Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:53:52 WIB

Daftar 10 Perusahaan Investasi Terbesar di Indonesia

Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:53:50 WIB

Mengenal Manfaat Air Putih Hangat untuk Asam Lambung

Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:53:49 WIB