KAI Commuter Siapkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang

Senin, 03 November 2025 | 13:24:33 WIB
KAI Commuter Siapkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang

JAKARTA - Dorongan terhadap mobilitas pelaku ekonomi kecil kini mendapat perhatian serius dari sektor transportasi publik. 

PT KAI Commuter tengah menyiapkan layanan baru berupa Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani dan Pedagang, yang dirancang untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah Banten.

Kereta inovatif ini akan segera beroperasi di lintas Stasiun Merak–Stasiun Rangkasbitung dan sebaliknya. Nantinya, rangkaian khusus tersebut akan disatukan dengan Commuter Line Merak, menjadi bagian dari upaya KAI Group memperluas layanan transportasi yang inklusif.

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, layanan baru ini hadir untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat yang setiap hari membawa hasil bumi dan barang dagangan ke pasar.

“Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group,” ujar Karina dalam keterangan tertulis, Senin (3/10/2025).

Pada tahap awal, kereta ini akan melayani total 14 perjalanan setiap hari, pulang-pergi dari Merak ke Rangkasbitung. Dengan kapasitas 73 tempat duduk, KAI Commuter menargetkan layanan ini dapat memperlancar arus mobilitas dan memperkuat rantai pasok antarwilayah.

Desain Khusus untuk Kebutuhan Petani dan Pedagang

Berbeda dari layanan commuter reguler, kereta khusus petani dan pedagang ini hanya melayani satu kelas, yaitu kelas ekonomi (K3) yang mendapat subsidi pemerintah. Meski demikian, desain sarana dan fasilitasnya dibuat menyesuaikan karakteristik pengguna utama — petani dan pedagang kecil.

KAI Commuter menata ulang interior kereta agar mendukung aktivitas membawa barang dagangan. Tempat duduk diposisikan sejajar dengan dinding kereta di sisi kiri dan kanan, sehingga memberikan ruang lega di tengah untuk menempatkan hasil panen, sayuran, maupun barang jualan.

Selain itu, pintu kereta dibuat lebih lebar untuk memudahkan keluar-masuknya barang bawaan dalam jumlah besar. Fitur keamanan dan kenyamanan tetap dijaga sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang berlaku di industri perkeretaapian nasional.

“Kami ingin memastikan bahwa sarana ini dapat digunakan dengan aman, nyaman, dan tetap efisien bagi pengguna utama, yakni para petani dan pedagang,” jelas Karina.

Desain ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang selama ini kesulitan membawa barang hasil pertanian atau dagangan mereka menggunakan transportasi umum.

Aturan Khusus untuk Penumpang dan Barang Bawaan

KAI Commuter juga menyiapkan mekanisme khusus bagi pengguna yang ingin melanjutkan perjalanan dari Rangkasbitung menuju Jakarta dan sekitarnya. Para penumpang dapat berganti ke Commuter Line Rangkasbitung–Tanah Abang di Stasiun Rangkasbitung.

Namun, ada aturan khusus yang wajib dipatuhi. Barang bawaan harus sesuai ketentuan yang berlaku di layanan Commuter Line Jabodetabek. Untuk menghindari kepadatan dan menjaga kenyamanan penumpang lain, pembatasan ukuran dan jumlah barang diberlakukan ketat.

“Pembatasan barang bawaan yang besar hanya diperbolehkan pada keberangkatan Commuter Line Jabodetabek pertama dari Stasiun Rangkasbitung menuju kota Jakarta atau sekitarnya,” ungkap Karina.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pelaku usaha kecil dan standar keselamatan transportasi publik.

Selain pengaturan teknis di lapangan, KAI Commuter juga menekankan pentingnya regulasi yang kuat dalam operasional layanan ini. Bersama Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, perseroan tengah menuntaskan penyusunan aturan dan prosedur terkait keselamatan, pelayanan, hingga pengawasan operasional.

“Kami terus berkoordinasi dengan DJKA untuk memastikan semua aspek—baik fasilitas layanan, teknis maupun regulasi—siap sehingga layanan ini benar-benar bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” tutur Karina.

Kolaborasi Strategis dan Manfaat Ekonomi untuk Daerah

Program kereta khusus petani dan pedagang ini bukan hanya bentuk inovasi, tetapi juga bagian dari strategi besar KAI Group dalam memperkuat konektivitas ekonomi daerah. Dengan meningkatnya arus distribusi hasil pertanian dan barang perdagangan antarwilayah, manfaat ekonominya akan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Kehadiran kereta ini juga diharapkan memperpendek rantai pasok pertanian, menekan biaya logistik, dan membuka peluang usaha baru di sekitar jalur kereta. Para petani kini memiliki sarana transportasi yang lebih cepat, terjangkau, dan aman untuk mengangkut hasil panen ke pasar-pasar besar.

Lebih jauh, KAI Commuter juga menilai layanan ini akan memperkuat integrasi dengan sistem transportasi yang lebih luas. Kolaborasi dengan berbagai pihak—termasuk DJKA dan PT PLN (Persero)—mendukung transformasi menuju transportasi ramah lingkungan dan rendah emisi.

Sebelumnya, KAI dan PLN telah bekerja sama dalam program elektrifikasi jalur kereta api untuk mempercepat transisi energi bersih di sektor transportasi. Dengan pengembangan sarana seperti kereta khusus petani dan pedagang, visi menuju ekonomi hijau dan inklusif kian nyata.

Mendorong Perekonomian Rakyat dan Aksesibilitas Transportasi

KAI Commuter berharap, layanan kereta ini bukan sekadar moda transportasi baru, melainkan simbol pemerataan akses ekonomi dan mobilitas sosial. Petani dan pedagang kini memiliki alternatif yang efisien untuk menjangkau pasar lebih luas, tanpa harus bergantung pada angkutan jalan raya yang mahal dan terbatas.

“Kami ingin layanan ini menjadi solusi transportasi yang tepat bagi petani dan pedagang, membentuk rantai pasok yang lebih kuat, serta mendorong aktivitas ekonomi daerah yang semakin berkembang,” tutup Karina.

Jika berjalan sesuai rencana, kereta khusus petani dan pedagang akan menjadi model transportasi inklusif pertama di Indonesia, yang menempatkan pelaku ekonomi kecil sebagai pengguna utama.

Dengan dukungan infrastruktur memadai, regulasi yang matang, dan koordinasi lintas lembaga, program ini diharapkan membawa dampak sosial dan ekonomi yang luas bagi masyarakat pesisir dan pedesaan di Banten serta wilayah sekitarnya.

Inisiatif Kereta Khusus Petani dan Pedagang dari PT KAI Commuter mencerminkan semangat inovasi sosial dalam dunia transportasi Indonesia. 

Di tengah tantangan mobilitas hasil pertanian dan perdagangan rakyat, langkah ini menjadi bukti nyata bahwa transportasi publik dapat berperan strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.

Selain mengedepankan efisiensi dan kenyamanan, proyek ini juga memperlihatkan kolaborasi kuat antara perusahaan negara dan pemerintah dalam mewujudkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta keberlanjutan ekonomi berbasis masyarakat.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB