Kinerja Cemerlang NICL, Penjualan Nikel Naik dan Revisi RKAB

Senin, 03 November 2025 | 14:15:23 WIB
Kinerja Cemerlang NICL, Penjualan Nikel Naik dan Revisi RKAB

JAKARTA - PT PAM Mineral Tbk. (NICL) menunjukkan performa luar biasa sepanjang tahun 2025 dengan mencatatkan lonjakan signifikan dalam penjualan dan laba bersih. 

Emiten nikel yang berafiliasi dengan Christopher Sumasto Tjia ini berhasil memperkuat posisinya di industri pertambangan nikel nasional, meski pasar global tengah diwarnai fluktuasi harga logam.

Hingga akhir September 2025, NICL membukukan penjualan sebesar Rp1,35 triliun, tumbuh 64,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp821 miliar. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan volume penjualan nikel hingga 88,76%, dari 1,27 juta ton menjadi 2,40 juta ton.

Seiring peningkatan itu, laba bersih perusahaan melonjak 131,28% menjadi Rp401,66 miliar dibandingkan Rp173,66 miliar pada kuartal III/2024. Kenaikan laba yang signifikan ini mencerminkan efisiensi operasional yang berhasil dijaga oleh manajemen di tengah kondisi pasar yang menantang.

Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, menjelaskan bahwa penurunan harga acuan nikel domestik sejak akhir 2024 sebesar 5,20% sejatinya telah diantisipasi perusahaan. 

“Kami meyakini penurunan harga ini merupakan fluktuasi jangka pendek dan perseroan berkomitmen untuk tetap adaptif terhadap situasi terkini guna mempersiapkan serta mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” ujarnya.

Kinerja Operasional Stabil, Revisi RKAB Jadi Fokus Strategis

Lonjakan kinerja pada kuartal III/2025 juga memberikan dampak positif terhadap posisi neraca keuangan NICL. Dengan tingkat produksi yang telah mencapai 92,48% dari RKAB tahun 2025, perusahaan kini tengah mengajukan revisi RKAB ke Kementerian ESDM untuk menambah kuota produksi hingga akhir tahun.

Ruddy menegaskan bahwa meskipun performa keuangan dan operasional perusahaan sangat baik, target internal perusahaan belum sepenuhnya tercapai akibat keterlambatan proses persetujuan RKAB. 

“Meskipun kami tetap mampu menunjukkan kinerja operasional dan finansial yang memuaskan pada kuartal III/2025, hal tersebut belum mencapai ekspektasi karena RKAB masih dalam proses pengajuan. Ini menjadi tantangan yang kami hadapi tahun ini,” jelasnya.

NICL optimistis terhadap prospek kuartal IV/2025, meskipun harga nikel masih berpotensi berfluktuasi akibat kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat dan kelebihan pasokan global. Namun, perusahaan melihat adanya peluang strategis bagi Indonesia di tengah ketegangan geopolitik antara China dan negara-negara Barat.

Dengan meningkatnya permintaan logam kritis di luar China, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci non-China dalam rantai pasok nikel global, dan NICL siap memanfaatkan momentum tersebut untuk memperluas pasarnya.

Adaptasi Regulasi Baru Jadi Tantangan dan Peluang

Salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor nikel domestik adalah perubahan kebijakan terkait Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Jika sebelumnya berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, kini RKAB hanya berlaku selama satu tahun.

Perubahan ini menuntut perusahaan untuk memperbarui berbagai dokumen teknis seperti Feasibility Study (FS) dan AMDAL, agar tetap sejalan dengan regulasi terbaru. Bagi NICL, hal ini menjadi faktor penting dalam menjaga kelangsungan operasional serta arus kas perusahaan.

Manajemen NICL secara aktif mengikuti agenda sosialisasi sistem administrasi baru di Kementerian ESDM untuk mempercepat proses persetujuan dokumen. 

Langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kepatuhan dan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance), sekaligus mendukung rencana ekspansi kapasitas produksi pada tahun 2026.

Selain faktor regulasi, ketergantungan terhadap smelter sebagai price taker juga menjadi tantangan tersendiri. Perusahaan berskala menengah seperti NICL seringkali harus menerima harga di bawah Harga Patokan Mineral (HPM) dan memenuhi persyaratan spesifikasi bijih nikel yang ketat. Namun, NICL berupaya menjaga daya saing melalui efisiensi dan penguatan hubungan strategis dengan mitra industri.

Strategi Keberlanjutan dan Ekspansi Menuju 2026

Dalam menghadapi dinamika pasar dan regulasi, NICL tetap berkomitmen menjalankan tata kelola berbasis keberlanjutan (Environmental, Social, and Governance/ESG). Perusahaan menargetkan produksi gabungan sebesar 2,6 juta ton ore hingga akhir 2025, seiring dengan program pengeboran lanjutan untuk menambah cadangan sumber daya baru.

NICL juga memperkuat kemitraan strategis dengan smelter dan trader di wilayah Sulawesi, Pulau Obi, dan Halmahera. Kerja sama ini bertujuan mempercepat distribusi, menjaga stabilitas penjualan, dan memperkokoh posisi pasar perusahaan di tengah fluktuasi harga nikel global.

Langkah-langkah efisiensi terus diperkuat, termasuk pengendalian mutu produksi dan optimalisasi rantai pasok, untuk memastikan hasil tambang memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi. Dengan strategi tersebut, NICL berupaya meminimalkan risiko eksternal, sekaligus mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan di tengah kondisi pasar yang dinamis.

“Kami berkomitmen memenuhi seluruh kuota RKAB tahun 2025 sambil menunggu persetujuan RKAB tahun 2026. Upaya ini dijalankan dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan serta prinsip tata kelola yang baik,” tutur Ruddy Tjanaka.

NICL Siap Melangkah Lebih Jauh

Kinerja solid NICL sepanjang 2025 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan industri nikel yang sarat dinamika. Dengan peningkatan penjualan 64,82% dan laba bersih 131,28%, NICL membuktikan ketangguhannya dalam mengelola operasi secara efisien di tengah fluktuasi harga komoditas.

Langkah strategis untuk merevisi RKAB, memperkuat kemitraan industri, dan menyesuaikan diri dengan regulasi baru menunjukkan kesiapan NICL dalam mengakselerasi ekspansi menuju 2026.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB