IPC TPK Perkuat Keamanan Logistik Lewat Pemindai Peti Kemas Modern

Selasa, 04 November 2025 | 10:27:00 WIB
IPC TPK Perkuat Keamanan Logistik Lewat Pemindai Peti Kemas Modern

JAKARTA - Sebagai salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, Tanjung Priok kini semakin memperkuat sistem keamanan dan efisiensi logistiknya. 

Anak usaha Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas, yakni PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), resmi mengoperasikan alat pemindai peti kemas (container scanner) di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok.

Langkah strategis ini dilakukan bersama PT Mustika Alam Lestari, sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam memperkuat transparansi dan keamanan proses ekspor-impor nasional. 

Dengan hadirnya teknologi pemindai modern ini, IPC TPK berupaya menghadirkan layanan terminal yang lebih efisien, cepat, dan terpercaya, sekaligus mendukung arus logistik nasional yang semakin dinamis.

Dorong Efisiensi dan Keamanan Pelabuhan Tanjung Priok

Corporate Secretary IPC TPK Pramestie Wulandary menjelaskan bahwa pengoperasian alat pemindai peti kemas merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan keamanan serta transparansi di sektor logistik.

“Implementasi alat pemindai ini merupakan bentuk support dan komitmen perusahaan terhadap program Pemerintah dalam memastikan keamanan dan transparansi dalam proses logistik melalui pelabuhan. Kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas dukungan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok dalam proses ini,” ujar Pramestie.

Keberadaan alat pemindai tersebut tidak hanya memperkuat pengawasan kepabeanan, tetapi juga mendukung penegakan kepatuhan ekspor-impor dan pencegahan penyelundupan barang terlarang. Selain itu, penggunaan teknologi ini diharapkan mampu mempercepat proses bongkar muat, sehingga waktu pengiriman barang dapat ditekan dan produktivitas terminal meningkat.

Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari transformasi digital IPC TPK yang terus berorientasi pada efisiensi dan peningkatan layanan kepelabuhanan berstandar internasional.

Kolaborasi Bea Cukai dan Operator Terminal: Kunci Ekosistem Logistik Aman

Sebagai bagian dari kesiapan operasional, IPC TPK bersama Mustika Alam Lestari dan Bea Cukai Tanjung Priok telah menandatangani Dokumen Business Continuity Plan (BCP) untuk alat pemindai peti kemas ekspor-impor. 

Dokumen tersebut berfungsi sebagai pedoman resmi dalam menjaga kelangsungan operasional jika terjadi gangguan atau kondisi darurat di lapangan.

Penandatanganan BCP dilaksanakan di Kantor Pusat IPC TPK oleh Direktur Utama IPC TPK Guna Mulyana, Direktur Utama Mustika Alam Lestari Paul Krisnadi, dan Kepala Bidang Pelayanan Pabean dan Cukai II Bea Cukai Tanjung Priok Yulianto. 

Acara ini turut disaksikan oleh Kepala Bea Cukai Tanjung Priok Sodikin, EGM Regional 2 Tanjung Priok Yandri, serta perwakilan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Andi Hamdani.

Dalam kesempatan tersebut, Yulianto menegaskan pentingnya sinergi antar-lembaga dalam memperkuat arus logistik nasional.

“Kolaborasi ini sejalan dengan visi Bea Cukai untuk memastikan keamanan sekaligus memperkuat kelancaran arus logistik nasional. Sinergi antara Bea Cukai dan Terminal Operator menjadi kunci menciptakan ekosistem logistik yang aman, efektif, dan unggul,” kata Yulianto.

Ia menambahkan bahwa penggunaan alat pemindai modern tidak hanya meningkatkan efektivitas pengawasan, tetapi juga memperkuat kepercayaan dunia usaha terhadap proses kepabeanan yang kini semakin transparan, akurat, dan responsif terhadap dinamika pasar global.

Teknologi Pemindaian Dukung Transparansi dan Cegah Penyelundupan

Teknologi pemindaian kontainer yang dioperasikan di Terminal 3 Tanjung Priok berfungsi sebagai lapisan pengamanan tambahan dalam rantai pasok nasional. Melalui pemindaian berbasis digital, proses pemeriksaan barang menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat tanpa harus membuka kontainer secara fisik.

Dengan sistem ini, potensi terjadinya penyelundupan barang terlarang dapat ditekan, sementara risiko keterlambatan pengiriman dapat diminimalkan. Bagi pengguna jasa logistik, kehadiran alat ini akan memberikan efisiensi waktu sekaligus meningkatkan keandalan dan kecepatan pelayanan terminal.

“Dengan sinergi kuat antara otoritas dan operator terminal, kita tidak hanya menjaga gerbang ekonomi bangsa—kita mempercepatnya,” tutup Pramestie.

Implementasi alat ini juga menjadi bagian dari modernisasi sistem pengawasan pelabuhan nasional, di mana proses-proses manual mulai digantikan oleh sistem digital dan otomatisasi. Dengan begitu, pelabuhan Tanjung Priok diharapkan mampu bersaing dengan terminal internasional lainnya dalam hal kecepatan layanan dan keamanan logistik.

Langkah Strategis Menuju Pelabuhan Berstandar Internasional

Pengoperasian container scanner oleh IPC TPK menegaskan peran penting perusahaan dalam mendukung arus logistik nasional yang aman, efisien, dan kompetitif. Upaya ini juga menjadi bukti komitmen Pelindo Group melalui Subholding Terminal Petikemas dalam memperkuat daya saing pelabuhan Indonesia di kancah global.

Seiring meningkatnya kompleksitas perdagangan internasional, penggunaan teknologi mutakhir menjadi kunci untuk menjaga kelancaran rantai pasok dan mendukung pertumbuhan ekspor-impor nasional. 

IPC TPK memandang bahwa inovasi digital dan keamanan logistik bukan hanya kebutuhan operasional, tetapi juga fondasi penting bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Langkah sinergis dengan Bea Cukai dan pihak swasta seperti Mustika Alam Lestari ini memperlihatkan bahwa transformasi digital di sektor kepelabuhanan tidak dapat berjalan sendiri. Kolaborasi menjadi elemen kunci untuk menciptakan pelabuhan berstandar internasional yang mampu memberikan pelayanan cepat, transparan, dan berintegritas tinggi.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, IPC TPK menegaskan visinya untuk menjadi terminal peti kemas modern yang tidak hanya mendukung efisiensi, tetapi juga memperkuat keamanan dan kepercayaan dalam setiap aktivitas logistik nasional.

Terkini