Pidi Baiq Rilis Dua Novel Dilan, Fokus Masa Dewasa

Kamis, 06 November 2025 | 09:50:55 WIB
Pidi Baiq Rilis Dua Novel Dilan, Fokus Masa Dewasa

JAKARTA - Dunia Dilan akan kembali menyapa penggemarnya.

Penulis Pidi Baiq mengumumkan rencana perilisan dua novel terbaru dari semesta Dilan, “Dilan ITB 1997” dan “Dilan Amsterdam”, yang menyoroti perjalanan Dilan saat beranjak dewasa dan menempuh pendidikan tinggi.

Keputusan Pidi menulis kelanjutan kisah Dilan lahir dari dorongan para penggemarnya, terutama dari lingkup pertemanan Pidi di media sosial. Banyak yang menanyakan, “Setelah Dilan kuliah di ITB, ke mana perjalanannya?”

Dorongan Fans Jadi Pemicu Lanjutan Cerita Dilan

Dalam konferensi pers di kantor Falcon Pictures, Jakarta, Pidi Baiq menjelaskan motivasinya menulis kembali semesta Dilan.

“Saya sebetulnya udahlah Dilan mah gitu. Ternyata masih juga ada kalimat ‘saya gamon (gagal move-on)’. Kemauan kawan-kawan saya di medsos, artinya hanya lingkup saya. Akhirnya saya ngasih tau, nih Dilan selanjutnya kuliah di ITB, lahirlah buku ini,” ungkap Pidi.

Menurut Pidi, novel ini hadir sebagai jawaban bagi penggemar yang penasaran dengan kelanjutan kisah Dilan setelah SMA. Dengan perilisan dua novel sekaligus, Pidi ingin memberi kepastian cerita sebelum fokus menulis karya lainnya.

“Jadi sebelum mereka nanya setelah ke ITB Dilan kemana? Saya udah jawab langsung buku ini terbit dua sekaligus, karena saya fokus mau nulis novel lain. Mungkin November ini terbit (‘Dilan ITB 1997’ dan ‘Dilan Amsterdam’),” jelas Pidi.

Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam: Dari Buku ke Layar Lebar

Tidak hanya menulis novel, Pidi Baiq juga berencana mengadaptasi kedua buku tersebut menjadi film. Falcon Pictures akan memproduksi film “Dilan ITB 1997”, yang mulai proses produksi tahun 2025 dan direncanakan tayang pada 2026.

Untuk karakter Dilan, Pidi memilih musisi sekaligus aktor Nazril Irham alias Ariel NOAH. Pemilihan ini bukan tanpa alasan. Pidi menilai sosok Ariel memiliki aura yang sesuai dengan karakter Dilan.

“Saya enggak asal tunjuk orang. Setelah saya milih (beberapa aktor), siapa ya yang harus meranin Dilan. Yang di otakku selalu balik lagi ke Ariel. Karena mungkin sosoknya ada bau-bau Dilan,” ungkap Pidi.

Adaptasi layar lebar ini diharapkan mampu menghidupkan semesta Dilan lebih nyata bagi penggemar lama maupun generasi baru. Dengan memilih Ariel, Pidi berharap karakter Dilan dapat tampil otentik dan dekat dengan imajinasi pembaca.

Menguak Perjalanan Dilan Dewasa

Dua novel terbaru ini menandai perjalanan Dilan ke jenjang lebih dewasa. “Dilan ITB 1997” fokus pada kehidupan kuliah Dilan di Institut Teknologi Bandung, sementara “Dilan Amsterdam” kemungkinan besar mengeksplor sisi petualangan dan pengalaman Dilan di luar negeri.

Dengan latar cerita yang lebih luas, Pidi menegaskan bahwa semesta Dilan tidak lagi sebatas kisah remaja. Kehidupan dewasa, pilihan karier, dan dinamika hubungan personal akan menjadi sorotan utama.

Penggemar pun memiliki kesempatan untuk melihat transformasi karakter Dilan dari sosok SMA yang manis dan nakal, menjadi pria dewasa yang menghadapi tantangan baru dalam pendidikan dan kehidupan sosial.

Peluang Baru bagi Semesta Dilan

Perilisan dua novel sekaligus sekaligus adaptasi film membuka peluang baru bagi penggemar dan industri kreatif Indonesia. Selain menambah koleksi buku, semesta Dilan juga diperluas ke medium visual, menciptakan pengalaman baru dalam menikmati kisah klasik ini.

Keputusan Pidi untuk fokus menulis novel lain setelah merampungkan dua buku ini menunjukkan bahwa semesta Dilan masih memiliki potensi panjang untuk terus dikembangkan, baik di buku maupun film.

Dengan strategi ini, Dilan tidak hanya menjadi ikon literasi remaja, tetapi juga fenomena budaya populer yang terus berkembang mengikuti zaman.

Terkini