Morris Garage Fokus Nilai Produk Belum Bidik Mobil Listrik Murah

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:07:00 WIB
Morris Garage Fokus Nilai Produk Belum Bidik Mobil Listrik Murah

JAKARTA - Pasar mobil listrik di Indonesia semakin ramai dengan kehadiran produk berharga terjangkau. 

Namun, Morris Garage Indonesia menegaskan belum tertarik masuk ke segmen mobil listrik dengan banderol Rp200 jutaan. Produsen ini memilih jalur berbeda dengan menitikberatkan pada nilai produk secara menyeluruh.

Di tengah persaingan yang makin ketat, MG menilai bahwa harga murah bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan. Strategi perusahaan tetap diarahkan pada kualitas produk, layanan purnajual, serta pengalaman konsumen jangka panjang di pasar otomotif nasional.

Head of Marketing MG Motor Indonesia, Hary Kurniawan, menyampaikan bahwa setiap merek memiliki pendekatan masing-masing dalam menentukan harga. Menurutnya, persepsi murah atau mahal bersifat relatif dan tidak bisa disamakan antar merek.

“Kalau kita bicara soal harga, diterima dengan mudah karena murah dan lain sebagainya kan kadang itu relatif lah. Karena memang pendekatan setiap brand berbeda,” ujar Hary di Jakarta, dikutip Kamis (18/12/2025).

Strategi Harga dan Pendekatan Produk

Hary menjelaskan bahwa MG memandang pengembangan kendaraan tidak hanya berorientasi pada angka penjualan. Perusahaan berfokus menghadirkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen secara menyeluruh, mulai dari kualitas hingga layanan pendukung.

Menurutnya, keberhasilan penjualan kendaraan sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek. Selain spesifikasi produk, faktor layanan purnajual dan keandalan merek turut menjadi pertimbangan utama bagi konsumen.

MG menilai bahwa konsumen Indonesia semakin cerdas dalam memilih kendaraan. Mereka tidak hanya mempertimbangkan harga awal, tetapi juga biaya kepemilikan jangka panjang dan kenyamanan penggunaan.

Oleh karena itu, MG memilih untuk tetap berada di segmen harga tertentu. Pendekatan ini diyakini dapat menjaga citra merek sekaligus memberikan pengalaman yang sesuai dengan ekspektasi pasar yang dibidik.

Portofolio Produk dan Rentang Harga

Saat ini, mayoritas produk Morris Garage dipasarkan dengan rentang harga Rp300 jutaan hingga Rp400 jutaan. Beberapa model telah dikenal luas di pasar Indonesia dengan karakteristik masing-masing.

Sebagai contoh, MG ZS dipasarkan dengan harga Rp315,8 juta on the road Jakarta. Model ini menjadi salah satu pilihan di segmen SUV kompak dengan fitur yang kompetitif.

Selain itu, MG VS HEV ditawarkan dengan banderol Rp392,9 juta. Kendaraan ini mengusung teknologi hybrid sebagai alternatif bagi konsumen yang menginginkan efisiensi bahan bakar.

Untuk segmen kendaraan listrik murni, MG menghadirkan MG 4 EV dengan harga berkisar Rp405 juta hingga Rp419 juta. Model ini dirancang untuk konsumen yang mencari performa listrik dengan desain modern.

Di jajaran teratas, terdapat MG Cyberster sebagai roadster listrik. Model ini dibanderol hingga Rp1,7 miliar on the road Jakarta dan menyasar segmen premium dengan karakter eksklusif.

Persaingan Mobil Listrik Murah

Di sisi lain, sejumlah pabrikan asal China semakin agresif menghadirkan mobil listrik dengan harga Rp200 jutaan. Kehadiran produk-produk ini menjadi dinamika baru dalam industri otomotif nasional.

Beberapa model yang telah meluncur di antaranya BYD Atto 1 dengan harga mulai Rp199 juta. Model ini langsung menarik perhatian karena menyasar segmen entry level kendaraan listrik.

Selain itu, terdapat Jaecoo J5 yang dipasarkan dengan harga Rp249,9 juta. Produk ini menawarkan alternatif lain bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Terbaru, Changan Lumin juga meramaikan pasar dengan harga Rp178 juta. Bandrol tersebut menjadikannya salah satu mobil listrik termurah yang tersedia di Indonesia.

Meski demikian, MG belum melihat kebutuhan untuk mengikuti strategi harga tersebut. Perusahaan memilih fokus pada segmen yang dinilai sesuai dengan karakter merek dan strategi jangka panjang.

Rencana Ekspansi dan Produksi Lokal

Sebagai langkah menghadapi kompetisi yang semakin sengit, MG telah menyiapkan rencana peluncuran produk baru. Setidaknya empat model baru dijadwalkan hadir pada tahun depan.

Seluruh model tersebut akan dirakit secara lokal di Indonesia dengan skema completely knocked down. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi MG di pasar domestik.

MG juga akan mengoptimalkan fasilitas produksi milik SAIC Motor International yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 unit per tahun.

Fasilitas ini juga menjadi basis produksi bagi Wuling Motors. Dengan dukungan manufaktur lokal, MG berharap dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing produk.

Sebagai informasi, merek Morris Garage berasal dari Inggris. Namun saat ini, kepemilikan MG berada di bawah perusahaan asal China, Shanghai Automotive Industry Corporation.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan wholesales MG tercatat sebanyak 1.759 unit sepanjang Januari hingga November 2025. Sementara itu, penjualan ritel pada periode yang sama mencapai 1.648 unit.

Capaian tersebut menjadi dasar bagi MG untuk terus memperkuat strategi bisnisnya. Perusahaan optimistis dapat tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada nilai produk dan kepuasan konsumen.

Terkini