JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka melemah pada level Rp16.706 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 0,03 persen atau 5 poin dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sementara itu, indeks dolar AS mengalami penguatan 0,06 persen ke posisi 99,79. Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa mata uang utama di Asia. Yen Jepang melemah 0,04%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,13%, dan won Korea Selatan 0,35% terhadap dolar AS.
Sebaliknya, beberapa mata uang seperti ringgit Malaysia menguat 0,24%, rupee India 0,04%, dolar Hong Kong 0,01%, dan baht Thailand 0,01%.
Pada perdagangan sebelumnya, rupiah justru menguat 0,10 persen atau 16 poin ke Rp16.631 per dolar AS.
Proyeksi Rupiah Hari Ini
Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Traze Andalan Futures, rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada hari ini. Namun, potensi penutupan di kisaran Rp16.700–Rp16.750 per dolar AS masih terbuka.
“Sentimen utama datang dari spekulasi bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada Desember mendatang. Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menyebut pemangkasan suku bunga bukan keputusan pasti, turut menahan apresiasi rupiah,” jelas Ibrahim.
Kurs Dolar AS di Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI
Berikut update kurs dolar AS di empat bank besar Indonesia per Jumat, 7 November 2025:
1. Bank Mandiri (BMRI)
Special rate: Beli Rp16.700 / Jual Rp16.730
TT Counter: Beli Rp16.475 / Jual Rp16.775
Bank Notes: Beli Rp16.475 / Jual Rp16.775
2. Bank Central Asia (BCA)
e-rate: Beli Rp16.693 / Jual Rp16.713
TT Counter: Beli Rp16.525 / Jual Rp16.825
Bank Notes: Beli Rp16.525 / Jual Rp16.824
3. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
e-rate: Beli Rp16.698 / Jual Rp16.725
TT Counter: Beli Rp16.620 / Jual Rp16.820
4. Bank Negara Indonesia (BNI)
Special rates: Beli Rp16.696 / Jual Rp16.726
TT Counter: Beli Rp16.570 / Jual Rp16.850
Bank Notes: Beli Rp16.570 / Jual Rp16.850
Pergerakan kurs tersebut menunjukkan adanya fluktuasi antarbank, tergantung jenis transaksi dan jam pembaruan data.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah
Kebijakan Moneter AS
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga, menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi rupiah. Spekulasi bahwa suku bunga tidak akan turun menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Kondisi Mata Uang Asia
Beberapa mata uang utama Asia juga melemah, sehingga turut menekan rupiah. Namun, penguatan mata uang regional seperti ringgit Malaysia dan rupee India menunjukkan dinamika pasar global yang kompleks.
Sentimen Pasar Lokal
Fluktuasi nilai tukar di bank-bank domestik juga dipengaruhi oleh likuiditas, permintaan valas, dan kegiatan perdagangan import-export di Indonesia.
Tips Cek Kurs dan Transaksi Valas
Bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi valas, perhatikan beberapa hal:
Bandingkan kurs beli/jual antarbank besar seperti Mandiri, BCA, BRI, dan BNI
Gunakan update e-rate, TT Counter, dan Bank Notes sebagai referensi transaksi
Pantau sentimen global dan kebijakan The Fed untuk prediksi pergerakan rupiah
Pertimbangkan biaya administrasi dan pajak terkait transaksi valas
Dengan informasi ini, nasabah dapat memilih waktu yang tepat untuk membeli atau menjual dolar AS, serta mengoptimalkan nilai tukar yang diperoleh.